Healing di Desa Wisata Sigar Penjalin

PARAWISATA.id – Jika Sobat Pesona berkelana ke Lombok Utara, jangan puas hanya menikmati keindahan Rinjani saja, ya. Yuk, singgahi pula desa-desa wisata di sana. Selain punya pemandangan indah, desa-desa ini memiliki banyak atraksi wisata seru yang bisa diulik dan menjanjikan pengalaman istimewa.

Salah satunya, kalian bisa main ke Desa Wisata Sigar Penjalin. Desa ini dapat dijangkau dalam waktu sekitar 1,5 jam dari Bandara Internasional Lombok, atau sekitar satu jam dari Kota Mataram, dengan aksesabilitas cukup nyaman.  Tidak terlalu jauh, namun sebaiknya Sobat Pesona menggunakan kendaraan pribadi atau rental mobil, agar kegiatan jelajah wisata di sana lebih mudah.

Tentu tak bakal cukup waktu sehari untuk mengeksplorasi seluruh desa. Tapi seandainya hanya punya sehari, healing macam apa yang bisa dilakukan di Desa Sigar Penjalin? Intip, yuk.

 

Pagi : Main Santai ke Pantai

Desa Wisata Sigar Penjalin punya koleksi pantai-pantai cantik yang sayang dilewatkan, seperti Pantai Sejuk dan Pantai Sira (Sire). Dari pantai-pantai ini, jika beruntung, kita akan bisa melihat Gunung Batur atau Gunung Rinjani, lho.

Main ke pantai di pagi hari, ternyata bisa sangat menyenangkan. Matahari masih bersahabat dan belum banyak wisatawan datang. Jika berminat, Sobat Pesona juga bisa menyewa kapal untuk main ke gili atau menikmati alam bawah laut. Selain itu, ada kegiatan unik yang membuat Pantai Sejuk sedikit berbeda.  Yaitu, kita bisa melihat kesibukan para empu pembuat kapal kayu memperbaiki atau membuat kapal wisata.

Para tukang perahu ini kebanyakan berdarah Bugis atau Bajo, yang memang mewarisi keahlian dalam hal kapal kayu tradisional secara turun-temurun. Salah satunya Uwak Din, pria Suku Bajo kelahiran Pulau Bungin, Sumbawa yang berkeliling Indonesia bekerja sebagai pembuat kapal atau melaut, mengikuti kata hatinya. Pagi itu, ia bekerja bersama rekannya, Taufik.

Menurut Uwak Din, mereka membuat kapal biasanya tanpa gambar karena sudah terbiasa. Kayu yang digunakan adalah kayu-kayu keras, seperti kayu tap, yang tahan direndam air laut. Pembuatan kapal kecil butuh waktu sekitar 2 bulan, dengan biaya mencapai Rp100 juta.

Dijumpai saat sibuk mengecat kapal wisata yang diremajakan, Uwak Din berkisah, “Saya jarang pulang (ke Pulau Bungin) sudah. Di mana ada lokasi, ke mana hati membawa, ke situ saya pergi.”

Memang benar ternyata ya, bahwa konon sudah menjadi jiwa Suku Bajo untuk terus berkelana.

 

Siang : Memanjakan Satwa di Lombok Wild Life Park

Jelang jam makan siang, Sobat Pesona dapat menyambangi destinasi yang satu ini. Lokasinya yang nyaman dan teduh oleh berbagai pepohonan, sangat cocok untuk menghabiskan siang. Kafe dan restoran pun lengkap tersedia, bila kita sekalian ingin mengisi perut yang mulai keroncongan.

Tiket masuk Lombok Wild Life bagi pengunjung domestik dihargai mulai dari Rp100.000 per orang. Mereka juga menawarkan berbagai paket interaksi seru, misalnya ikut memandikan gajah. Namun jika tidak punya banyak waktu, berjalan mengelilingi 3 hektare area suaka yang didesain semirip mungkin dengan habitat asli Binatang ini; sudah cukup menyenangkan jiwa raga.

Tak hanya ramah kepada pengunjung, petugas dan pemandu juga sangat perhatian dan menyayangi 50 spesies satwa yang ada. Terdapat 50 orang pekerja dan 2 dokter hewan yang bertugas memastikan kesehatan dan kenyamanan para penghuni Lombok Wild Life Park.

Membawa keranjang paket pakan binatang berisi kangkng, ubi, dan buah-buahan seharga Rp50.000; Sobat Pesona dapat berinteraksi dengan Mona dan Rika para gajah ramah, burung-burung cantik, rusa, orang utan, serta berbagai satwa lain. Kita juga bisa bertemu anak-anak satwa yang lahir di sana. Lucu!

 

Sore : Belanja Madu Trigona Untuk Kesehatan Raga

Tak jauh dari Lombok Wild Life Park,  terdapat Dusun Rangsot yang terkenal akan peternakan lebah dan penghasil madu Trigona. Lebah jenis ini bertubuh sangat mungi dan tanpa sengat, sehingga Sobat Pesona dapat mengamati dari dekat tanpa khawatir. Tentu sebaiknya ditemani pemilik peternakan, ya.

Konon, madu yang dihasilkan oleh lebah Trigona memiliki khasiat 3-4 kali lipat dari madu jenis lain, karena itu harganya cenderung lebih mahal. Berbeda dengan sarang lebah jenis Apis, madu di sarang lebih Trigona ditempatkan dalam kantung-kantung getah yang nantinya memunculkan cita rasa asam dalam madunya. Perpaduan asam-manis ini juga yang membuat madu Trigona jadi unik dan cocok menjadi oleh-oleh istimewa dari Lombok Utara.

Lalu Haeril, salah satu peternak lebah Trigona menjelaskan, lebah Trigona di sana mengambil madu dari bunga Jambu Mete yang tersebar di seluruh dusun, sekaligus membantu penyerbukan buah tersebut. Selain memanen madu setiap 4 bulan sekali, ia juga melayani pembelian koloni atau benih lebah Trigona. Madu siap minum dijual Rp150 ribu dalam botol ukuran sekitar 300ml. Begitu pula lebah per koloni atau 1 ratu, dihargai serupa.

Senja : Menutup Hari dengan Damai Kembali ke Pantai 

Di mana lagi tempat terindah menutup hari, kalau bukan di pantai?

Pantai-pantai Desa Sigar Penjalin memiliki pasir halus, landai, dihiasi jajaran pohon-pohon kelapa; menjanjikan spot mager yang sempurna untuk menikmati senja.

Dari Pantai Sejuk, Sobat Pesona bisa mendapatkan pemandangan sunset unik berupa matahari yang terbenam di balik gunung, yaitu Gunung Batur. Ditambah siluet sosok-sosok kapal yang tengah berlayar, lukisan berwarna jingga keemasan karya Sang Pencipta itu pasti membuat kita betah diam berlama-lama menikmatinya.

Dalam satu hari pun, rasanya cukup lengkap wisata untuk kesehatan jiwa raga di desa yang satu ini.

Jadi kapan mau main ke Desa Wisata Sigar Penjalin? Keseruan healing yang lengkap seperti ini, hanya ada #DiIndonesiaAja lho, Sob!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *