Objek Wisata Curug Dengdeng Tasikmalaya, Tiket & Aktivitas

Objek Wisata Curug Dengdeng Tasikmalaya, Tiket & Aktivitas

PARAWISATA.id – Nama Curug Dengdeng di Indonesia bisa merujuk pada dua tempat wisata air terjun. Pertama, Curug Dengdeng yang berada di Rumpin, Bogor. Sedangkan yang kedua adalah air terjun di Tasikmalaya dengan kontur bertingkat.

Curug Dengdeng yang terletak di Cipatujah, Tasikmalaya ini memang istimewa. Mengalir di tebing batu yang lebar, air terjun ini disebu-sebut memiliki kemiripan dengan “Air Terjun Niagara” karena wujudnya. Meski sama-sama menyajikan pemandangan spektakuler, namun air terjun ini tampak lebih eksotis dengan hamparan sawah di sekelilingnya.

Tiket Masuk Curug Dengdeng

Harga tiket untuk memasuki Curug Dengdeng tergolong sangat terjangkau bagi semua kalangan. Tiket yang diberlakukan sesuai dengan kendaraan yang digunakan memasuki kawasan wisata air terjun.

Harga Tiket Masuk
MotorRp5.000
MobilRp15.000

Jam Operasional

Curug Dengdeng tidak memiliki jam operasional yang pasti. Pengunjung bisa saja datang tanpa terbatas jam tertentu, namun lebih baik menghindari kunjungan pada malam hari. Waktu terbaik untuk bertandang ke curug adalah saat awal musim hujan. Debit air tidak terlalu tinggi dan warnanya pun masih jernih.

Jam Buka
Setiap Hari24 jam

Pesona Curug Dengdeng

Curug Dengdeng
Kenampakan Curug Dengdeng dari jalan setapak – Foto: Google Maps/aphonecell net

Curug Dengdeng adalah air terjun dan destinasi wisata yang terletak di Cipatujah,Tasikmalaya. Air terjun ini adalah bagian dari aliran air Sungai Cikembang. Kenampakannya agak berbeda dari air terjun di Indonesia pada umumnya, yaitu lebar dan bertingkat-tingkat.

Topografi tanah yang berundak menjadi ciri khas dari air terjun ini. Ditambah lagi, alamnya dikelilingi oleh hutan dan area persawahan warga yang masih asri. Air terjun ini menawarkan pesona yang berbeda pada musim hujan dan musim kemarau.

Niagara Mini

Teras kedua
Curug Dengdeng mengalir dari Sungai Cikembang, Tasikmalaya – Foto: Google Maps/Jose Hamra

Berkat jasa media sosial, air terjun ini cukup mendapat perhatian karena keindahan yang dimilikinya. Sebelum dikenal luas, akses menuju air terjun ini tidaklah mudah. Jalan penuh kerikil dan tanah merah dengan mudah ditemui. Tidak heran jika wisatawan kesulitan untuk bisa mencapainya.

Setelah melalui beberapa peningkatan fasilitas, Curug Dengdeng kini lebih ramah wisatawan. Meski letaknya berada di tengah bukit, namun akses jalannya sudah lebih baik. Memiliki penampang yang lebar dan masif, ari terjun bahkan bisa terlihat dengan mudah dari jalan setapak.

Teras bawah
Curug Dengdeng dilihat dari teras bawah – Foto: Google Maps/Majidseha Seha

Curug Dengdeng mengalir di tebing batuan dan memiliki beberapa tingkatan. Tingginya bervariasi, mulai dari 5 meter hingga nyaris 13 meter. Ada yang mengatakan bahwa jika ditotal, curug memiliki ketinggian hampir 33 meter secara menyeluruh.

Di samping itu, air terjun ini juga mengalir di tembok batuan yang sangat lebar. Tingkatan paling atas memiliki bentuk dinding tegak lurus sehingga aliran airnya akan mengingatkan pada air terjun Niagara. Pada musim hujan, pemandangan luar biasa akan didapat dengan aliran airnya yang deras dan membawa endapan lumpur.

Berenang Di Alam Terbuka

Panorama sawah
Pemandangan yang terlihat dari atas curug – Foto: Google Maps/Prastio Adhalim

Setiap teras air terjun memiliki luas dan kedalaman yang berbeda-beda. Permukaannya dipenuhi lubang-lubang berbagai ukuran. Wisatawan harus berhati-hati memilih tempat berpijak. Salah-salah lubang yang diinjak terlalu dalam.

Waktu yang tepat untuk menikmati kesejukan air terjun ini adalah pada awal musim kemarau dan awal musim hujan. Pada kedua waktu tersebut, debit air yang mengalir tidak terlalu banyak. Arusnya pun tergolong aman untuk dijadikan tempat bermain air.

Berenang di sungai
Wisatawan berenang di sungai aliran Curug Dengdeng – Foto: Google Maps/aphonecell net

Di musim kemarau, debit air yang mengalir di Curug Dengdeng akan berkurang. Yang tersisa adalah kubangan-kubangan air yang jernih. Beberapa kubangan bisa digunakan untuk berendam atau sekadar bermain air.

Wisatawan bisa merasakan sensasi berenang dan berendam di alam terbuka. Pemandangan yang didapat berupa panorama pedesaan yang asri. Di kanan, hamparan terasering sawah menghijau. Berbatasan dengan area sawah, terdapat hutan yang masih asri.

Piknik Di Kawasan Curug

Panorama curug dengdeng dari gazebo
Panorama Curug Dengdeng dilihat dari gazebo – Foto: Google Maps/rahmat tan

Jika sudah puas menikmati panorama alam, wisatawan bisa menepi ke gazebo di tepian sungai. Beberapa warung makan berjajar lengkap dengan bale-bale. Beristirahat sambil memandangi aliran air terjun akan membantu menyegarkan badan dan pikiran.

Jangan lupa untuk mengisi kembali tenaga yang habis setelah bermain air dan berfoto ria. Suasana alam selalu bisa menjadi lokasi yang menyenangkan untuk berpiknik. Tidak membawa perbekalan? Jangan khawatir, warung makan di kawasan curug juga menyediakan makanan berat.

Pengunjung bisa memilih menu khas pedesaan seperti ikan atau ayam bakar. Setiap menu didampingi nasi liwet yang harum dan lalapan penggugah selera. Hampir setiap warung menyediakan tempat duduk yang luas dan mampu menampung banyak orang.

Banyak pengunjung yang sengaja memilih kawasan wisata air terjun ini sebagai destinasi rekreasi keluarga besar. Makan bersama sambil ditemani suara aliran air terjun, tentu akan jadi pengalaman yang tak terlupakan.

Fasilitas Curug Dengdeng

Seiring dengan meningkatnya popularitas Curug Dengdeng sebagai objek wisata, tempat ini semakin dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Tersedia area parkir yang cukup luas, toilet, mushola, dan jajaran warung makan.

Setiap warung juga dilengkapi saung atau gazebo dan bale-bale yang nyaman untuk istirahat atau makan. Ada sejumlah penginapan di sekitar curug bagi pengunjung yang ingin bermalam.

Lokasi Curug Dengdeng

Objek wisata air terjun ini terletak di Kampung Caringin, Desa Cikawung Gading, Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya. Jarak tempuh yang diperlukan dari pusat Kota Tasikmalaya sekitar 70 kilometer.

Lokasinya bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Hati-hati, karena beberapa bagian akses jalan kondisinya tidak terlalu baik. Meski memiliki area parkir yang cukup luas, namun objek wisata ini terlalu sulit untuk dijangkau menggunakan bus besar. (travelspromo.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *