Pemandian Air Hangat Geothermal di Dieng

PARAWISATA.id – Pegunungan berhawa sejuk cenderung dingin seperti Dataran Tinggi Dieng memiliki pemandian air panas alami. Terbayang nikmatnya berendam air hangat di tengah gempuran udara yang dinginnya menusuk tulang, bukan?

Salah satu diantara pemandian air panas yang berada di Dataran Tinggi Dieng adalah Pemandian Air Hangat Banyu Alam yang berlokasi di kawasan Bitingan.

Jaraknya sekitar 7,8 km dari Kawah Sikidang atau sekitar 2,2 km dari Kawah Sileri. Air di kolam pemandian ini dipanaskan secara alami dari sumber panas bumi yang berada di bawah tanah.

Kabarnya, Indonesia menyimpan cadangan energi panas bumi terbesar di dunia. Tak jauh dari lokasi Pemandian Air Hangat Banyu Alam, juga terdapat PLTP Dieng yang merupakan proyek geothermal kedua di Indonesia setelah PLTP Kamojang.

Sepanjang perjalanan menuju Pemandian Air Hangat Banyu Alam, kita dapat melihat kepulan asap putih dari aktivitas geothermal ini.

Cara kerja pembangkit listrik geothermal adalah mengambil sumber panas di perut bumi melalui pengeboran, kemudian sumber panas yang terekstraksi dalam bentuk air dan uap di sumur produksi itu dialirkan melalui pipa untuk memutar turbin dan generator listrik.

Berendam di air hangat konon berkhasiat merilekskan tubuh, meredakan nyeri otot, melancarkan peredaran darah, dan menyehatkan kulit.

Suhu air di tempat ini tidak terlalu panas, hangat-hangat kuku saja seperti air yang kita gunakan untuk mandi sehari-hari sehingga nyaman bagi kulit, tidak akan membuat kulit melepuh.

Pemandian Air Hangat Banyu Alam memiliki dua area kolam yang terpisah antara kolam untuk perempuan dan laki-laki. Di kedua area tersebut, terdapat kolam dangkal dan kolam lebih dalam yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, mau berenang atau cukup berendam saja?

Istimewanya, selain air hangat yang menyegarkan, wisata Banyu Alam Bitingan berada di area terbuka yang dikelilingi pegunungan hijau yang menyejukkan mata serta udara pegunungan yang bebas polusi. Pilihan yang pas untuk relaksasi tubuh, detoksifikasi alami serta mengurangi stres.

Saya dan rombongan dari Jakarta yang berjumlah sekitar lima puluh orang mengunjungi tempat ini untuk menikmati pemandangan sambil makan pagi, seusai kelelahan memburu matahari terbit di Bukit Sikunir.

Dari tempat ini, kami melanjutkan perjalanan menuju Candi Arjuna yang memerlukan waktu tempuh hanya sekitar lima belas menit saja. Destinasi berikutnya adalah Kawah Sikidang yang hanya berjarak 1,7 km dari Candi Arjuna.

Dilanjutkan acara makan siang di Kahyangan Skyline dengan melewati Telaga Menjer dan sebelum pulang mampir toko oleh-oleh Maknohan.

Dataran Tinggi Dieng memang banyak menyimpan obyek-obyek wisata menarik dengan jarak yang tidak terlalu jauh satu sama lain, sehingga dalam sehari saja kami bisa mengunjungi hingga lima destinasi yang semuanya unik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *